E-COMMERCE DAN WEB BUSINESS MODEL
PT GARUDA INDONESIA (PERSERO)
ARI TRI PERTIWI
5130411068
TEKNIK INFORMATIKA A
KOMPUTER DAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
SEMESTER GANJIL TAHUN 2013/2014
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan e-Commerce yang
digunakan oleh industri penerbangan domestik di Indonesia untuk mendukung value
bisnisnya juga diterapkan oleh pioneer penerbangan Indonesia, PT Garuda
Indonesia (Garuda Indonesia). Garuda
Indonesia menerapkan e-Commerce tentunya dengan tujuan meningkatkan daya saing
jasa pelayanannya sehingga tercipta biaya yang rendah ( cheaper ), pelayanan
yang cepat (faster ) dan kualitas yang diinginkan oleh perubahan customer
behavior dan lingkungan eksternal lainnya ( better ). Pada kesempatan kali ini
tim penulis mencoba mengkaji penerapan
e-Commerce yang terdapat pada Garuda Indonesia, dengan ruang lingkup
yang terkait dengan peningkatan daya saing perusahaan, structural analysis ,
strategi kompetisi yang dijalankan, serta identifikasi web business model
-nya.
Pengertian e-Commerce
sederhana dijelaskan bahwa e-Commerce adalah menjual barang dagangan dan/atau jasa melalui
internet. Seluruh pelaku yang terlibat dalam
bisnis praktis diaplikasikan disini, seperti customer service, produk yang tersedia, kebijakan-kebijakan pengembalian
barang dan uang, periklanan, dan lain-lain. Sedangkan menurut Seminar (2008),
e-Commerce adalah membeli atau menjual informasi, produk dan jasa melalui
jaringan computer yang menggunakan internet, intranet ataupun extranet. Lebih
lanjut dijelaskan bahwa e-Commerce memiliki empat prespektif. Pertama adalah
komunikasi, yaitu untuk memberikan informasi produk atau jasa dan pembayaran.
Kedua adalah bisnis, yaitu membuat otomatisasi transaksi bisnis dan workflows .
Ketiga pelayanan, yaitu berhubungan dengan pengurangan biaya guna peningkatan
kualitas dan percepatan service delivery . Terakhir adalah online , yaitu
memiliki kemampuan menyediakan pembelian dan penjualan produk menggunakan
internet atau pelayanan online yang lainnya.
Menurut O’Brien dan Marakas (2010), mendefinisikan e-Commerce: “is changing the shape of competition, the
speed of action, and the streamlining of interaction, and payment from customer
to companies, and from companies to suppliers.”
PEMBAHASAN
PT Garuda Indonesia (Garuda Indonesia), pertama kali
didirikan dengan nama Garuda Indonesian Airways N.V. yang berkedudukan di
Jakarta Pusat berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No. 137 tanggal 31 Maret
1950. Status ini kemudian berubah menjadi PT Garuda Indonesia (Persero) tahun
1975. Garuda Indonesia memiliki aktivitas bisnis dengan kegiatan utamanya
berupa jasa angkutan udara niaga. Garuda Indonesia memiliki 4 Strategic
Business Unit (SBU), yaitu SBU Garuda Indonesia yang mengelola bisnis utama
berupa angkutan udara niaga berjadwal dengan layanan penuh (full service
carrier - FSC), Garuda Cargo yang mengelola bisnis kargo, SBU Garuda Sentra
Medika (GSM) yang mengelola bisnis kesehatan, dan SBU Citilink yang mengelola
bisnis di bidang angkutan udara niaga berjadwal dengan tarif murah ( lower cost
carrier - LCC). Garuda Indonesia saat ini mengoperasikan 84 armada pesawat
penumpang, yang terdiri dari 71 armada
pesawat narrow-body dan 13 armada pesawat wide-body yang digunakan untuk
penerbangan domestik dan juga internasional. Sementara ini Garuda Indonesia
adalah satu-satunya maskapai penerbangan dengan layanan FSC yang memiliki
lisensi untuk beroperasi di Indonesia.
Perbedaan SBU Garuda Indonesia SBU Citilink Rute
Penerbangan Melayani rute dengan yield yang tinggi dan jumlah pasar yang kecil,
terutama pada bandara regional yang berukuran kecil 31 rute domestik Rute penerbangan dengan
yield rendah dan jumlah pasar yang besar 8 rute domestik Penetrasi Pasar Memperluas
rute jaringan point-to-point dan menghubungkan hub- hub Garuda dengan
lokasi-lokasi tujuan wisata di Indonesia Menambah jumlah armada yang dimiliki
saat ini Cara Penjualan Tiket - Direct Selling melalui web dengan internet -
Travel Agent - Point of sales - Direct Selling melalui web dengan internet -
Travel Agent - Point of sales e-Commerce melalui web - B2B: Corporate online
booking dan Agency online booking - B2C: Customer online booking - B2C:
Customer online booking Customer Relationship
Loyalitas konsumen - GFF
membership - GFF junior membership - Counter khusus GFF - On Time Performance -
Mileage Rewards - GFF special program (baggage handling, free cancelation,
executive longue, wating list reservation, free excces baggage ) - EC card -
Email untuk promosi dan pemberitahuan mileage group GFF Fokus Aktivitas Pengembangan pelayanan -
Online check-in - Self check-in - Garuda
lounge Disiplin biaya Cost Structure per Available Seat Km USD6,8 sen USD4,9
sen Penerapan Tarif Jarak Sampai dengan 100% Sampai dengan 85% Layanan Jasa
Penerbangan Full Service Carrier Low Cost Carrier Jumlah Armada 84 pesawat 6
pesawat Terminal Badara SKH 2F 1C Karena
SBU Citilink masih memiliki sedikit armada pesawat terbang, Garuda Indonesia
lebih bertumpu pada strategi differentiation dibandingkan dengan overall cost
leadership . Strategi Garuda Indonesi mengkapitalisasi pertumbuhan yang
berkelanjutan di pasar penerbangan Indonesia memerlukan elemen-elemen kunci.
Identifikasi Objek
e-Commerce
Layanan dari
Garuda Indonesia adalah jasa penerbangan niaga berjadwal dengan rute domestik.
Layanan ini pula yang dijadikan Garuda Indonesia sebagai objek dari e-Commerce
yang dibangunnya melalui dua web yang dimiliki oleh kedua SBU-nya, yaitu: brand Garuda Indonesia : http://www.garuda-indonesia.com/
brand Citilink. : http://www.citilink.co.id/ e-Commerce
yang dikembangkan oleh Garuda Indonesia memakai bentuk Business to Customer
(B2C) dan Business to Business (B2B) dengan model bisnis manufacturer (direct)
model . Dikatakan memakai jenis
e-Commerce B2C karena Garuda Indonesia merupakan produser yang memasarkan
jasanya secara umum melalui web dan memberkan jasa berdasarkan permohonan ( on
demand ), dimana konsumen melakukan inisiatif terlebih dahulu, misalnya dengan
melakukan booking online , yang kemudian direspon oleh Garuda Indonesia.
Sedangkan B2B dilakukan Garuda Indonesia untuk pemasaran jasanya melalui agen
atau korporasi. Model binis manufacturer (direct) model dilakukan Garuda
Indonesia dengan menggunakan kekuatan web untuk menjangkau para konsumennya
terutama dipakai untuk menyentuh pembeli secara langsung dengan tujuan
efisiensi, peningkatan pelayanan konsumen dan mengerti customer preferences .
Selain itu, Garuda Indonesia juga menggunakan web sebagai media promosi seperti
jasa dan layanan yang baru, juga tempat wisata. Hal ini akan membantu calon
penumpang mengerti secara lengkap apa yang ditawarkan oleh Garuda
Indonesia.
e-Commerce Brand Garuda
Indonesia
Fitur e-Commerce untuk brand Garuda Indonesia sangat lengkap
bila dibandingkan dengan fitur e-Commerce dari brand maskapai penerbangan
lainnya. Garuda Indonesia menawarkan e-Commerce terpadu yang disebut dengan 28
Customer Touch Points yang memungkinkan calon/penumpang Garuda Indonesia
mengakses service online dari before flying sampai after arrival yang
disediakan melalui web. Fitur-fitur tersebut sangat jelas dan mudah dimengerti.
Garuda Indonesia melalui web-nya, juga melakukan promosi atas produk layanan
yang dimilkinya. Promosi ini sangat ditunjang dengan adanya pengembangan touch
point, dimana calon penumpang yang akan membeli tiket Garuda Indonesia akan
merasakan bagaimana dilayani secara online, mulai dari proses reservasi,
pembayaran, memperoleh tiket, check-in, sampai kedatangan. Dimana Garuda Indonesia
mampu menyajikan lokasi-lokasi terbaik untuk tempat pariwisata di kota tujuan
penerbangan yang dipilih calon penumpangnya sekaligus fasilitas hotel dan
transportasi yang dapat dipilih sesampainya di kota tujuan. Brand Garuda
Indonesia mengembangkan dua jenis e-Commerce , yaitu Business to Business dan
Business to Customer dan Corporate/Agency Online.
Pentingnya e-Commerce Bagi
Garuda Indonesia
• Mendukung Citilink dengan LCC-nya melakukan penyederhanaan proses
pembelian melalui reservasi online dan e-tiket, sehingga meminimalisasi campur
tangan middleman dalam proses ini.
• e-Commerce yang digunakan dengan efektif akan sangat membantu
perusahaan melakukan utilisasi secara penuh seat (meminimalisasi empty seat )
sehingga memaksimumkan penjualan. Sedangkan bagi brand Garuda Indonesia,
e-Commerce sangat mendukung strategi bersaingnya dengan menggunakan
differentiation “Garuda Indonesia Experience ”, yang menitikberatkan pada
stronger brand , customer loyatly dan customer centricity.
PENGEMBANGAN WEB BUSINESS MODEL
Kesempatan untuk mengembangkan web business model di
Indonesia masih sangat terbuka luas, terutama yang berkaitan dengan bisnis
penerbangan. Salah satu model yang dapat dikembangkan adalah brokerage model.
Model ini dikembangkan dengan latar belakang:
- Agen tiket pesawat terbang di Indonesia kebanyakan melalui tatap
muka yaitu konsumen datang ke tempat agen, memilih tiket dari brand tertentu
dan melakukan pembayaran langsung. Hal ini membuat konsumen kehilangan banyak
waktu untuk mengunjungi tempat agen penjualan tiket.
- Masih sedikit agen tiket yang menggunakan e-Commerce menggunakan
web-based dalam transaksinya.
- Untuk agen tiket penerbangan yang memiliki web , hanya menampilkan
link ke perusahaan penerbangan tidak menampilkan informasi secara keseluruhan
dalam satu layar. Informasi tersebut adalah perusahaan penerbangan, tarif
penerbangan dan jadwal penerbangan sehingga konsumen bisa melakukan, mulai dari
komparasi penerbangan (kualitas pelayanan, harga dan ketersediaan), melakukan
pemilihan secara langsung, pembayaran melalui e-payment, memperoleh tiket dan
check-in melalui e-ticket dan e-check in .
KESIMPULAN
Perkembangan e-Commerce yang digunakan oleh industri
penerbangan domestik di Indonesia untuk mendukung value bisnisnya juga diterapkan
oleh pioneer penerbangan Indonesia, PT Garuda Indonesia Tbk (Garuda Indonesia).
Garuda Indonesia menerapkan e-Commerce tentunya dengan tujuan meningkatkan daya
saing jasa pelayanannya sehingga tercipta biaya yang rendah ( cheaper ),
pelayanan yang cepat ( faster ) dan kualitas yang diinginkan oleh perubahan
customer behavior dan lingkungan eksternal lainnya ( better ). Pada kesempatan
kali ini tim penulis mencoba mengkaji penerapan e-Commerce yang terdapat pada
Garuda Indonesia, dengan ruang lingkup yang terkait dengan peningkatan daya
saing perusahaan, structural analysis , strategi kompetisi yang dijalankan,
serta identifikasi web business model -nya. Lebih lanjut dijelaskan bahwa
menjual secara online, tetapi termasuk juga proses pengembangan, pemasaran,
pelayanan dan pembayaran produk atau jasa; yang ditransaksikan pada
internetworked global marketplaces Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemasaran
secara luas yang meliputi proses pembelian, penjualan, pelayanan dan
pengembangan lainnya dengan memanfaatkan media internet sebagai alat komunikasi efektif antara penjual dengan
pembeli sehingga diharapkan aksesnya
dapat dilakukan dengan mudah.
DAFTAR
PUSTAKA
http//:Kholil M.2008.e-Commerce.com
http:kholil.staff.uns.ac.id/files/2009/03/e-commerce-k-051 [26 Jun
2011].
[PTGI] PT Garuda Indonesia
(Persero) Tbk. 2011. Prospektus Penawaran Umum
Perdana Saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk . Jakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 2009 tentang
Penerbangan.
Wheelen TL, Hunger JD. 2010. Strategic Management and Business
Policy:
Achieving Sustainability . New Jersey: Prentice Hall.
www.citilink.co.id
www.garuda-indonesia.com